Home » » ISTIQOMAH ADALAH ANUGERAH ILAHIYAH (1)

ISTIQOMAH ADALAH ANUGERAH ILAHIYAH (1)

MUQODDIMAH
Sesungguhnya segala pujian itu hanya milik Allah Ta'ala semata, kita memuji, minta pertolongan dan ampunan kepada-Nya, dan kita berlindung dari keburukan diri-diri kita dan dari kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh-Nya, maka dialah orang yang telah mendapat petunjuk dan barangsiapa disesatkan, maka tidak ada petunjuk baginya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada Illah yang berhak untuk diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwasannya Muhammad adalah seorang hamba dan rasul-Nya. Sholawat dan salam semoga terlimpah kepadanya, beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.

 Amma ba'du:

Buku ini membahas berbagai hal yang berkaitan dengan masalah istiqomah, dan pembahasan tentang istiqomah adalah pembahasan yang sangat penting dan memiliki kedudukan yang besar. Oleh karena itu setiap dari diri kita harus selalu memperhatikannya dan memberikan porsi yang besar dan kesungguhan serta penjagaan.

Allah Ta'ala berfirman,"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai Balasan atas apa yang telah mereka kerjakan ". (QS Al-Ahqaaf: 13- 14).

Dalam surat Fushshilat Allah Ta'ala juga berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " (QS Fushshilat: 30-32).

Sifat istiqomah akan menjadikan seorang muslim meraih kebahagian baik ketika di dunia maupun di akhirat. Dengannya pula seorang hamba akan meraih kemenangan dalam bergulat dengan fitnah yang banyak sekali, bahkan istiqomah mengakibatkan kesudahan yang baik dari segala urusanya. Maka penasehat yang jujur, yang ingin menasehati dirinya untuk dapat memperoleh kebahagiaan yang di inginkanya, maka hendaknya dia memperhatikan masalah keistiqomahanya dengan porsi perhatian yang besar baik dari sisi ilmu maupun pengamalannya, dan setelah itu ia tetap teguh denganya sampai ajal menjemputnya. Dengan menyandarkan diri kepada Allah Ta'ala serta selalu meminta pertolongan dari-Nya Tabaraka wa Ta'ala.

Dari kebanyakan pertanyaan yang muncul dari manusia kepada ahli ilmu, para penuntut ilmu serta juru dakwah dan orang-orang yang sholeh adalah yang berkaitan dengan masalah istiqomah, tentang hakekatnya dan perkara-perkara yang bisa membantu untuk bisa tetap teguh dijalan Allah yang lurus, serta serba-serbi lainya yang berkaitan dengan masalah ini. Maka berawal dari itu saya melihat bahwa akan sangat bermanfaat sekali, baik untuk diri saya pribadi atau untuk para saudaraku untuk mengumpulkan beberapa kaidah penting yang mencakup keseluruhannya dalam masalah istiqomah ini. Yang nantinya bisa menjadi penerang bagi kita dan petunjuk setelah membaca dan memperhatikan serta mendengar perkataannya pada ulama tentang masalah istiqomah dan yang berkaitan dengannya. Maka disini saya akan menyebutkan kaidah-kaidah yang agung dalam masalah istiqomah. Yang mana itu semua merupakan kaidah-kaidah yang sangat penting yang diperlukan oleh setiap orang muslim agar selalu menjaganya. Dan hanya kepada Allah semata saya meminta pertolongan dan taufiqNya.
 ====== 00 ========
 Kaidah Pertama
 ISTIQOMAH ADALAH ANUGERAH ILAHIYYAH DAN HADIAH ROBBANIYYAH

Didalam ayat-ayat yang sangat banyak dari Kitabullah Subhanahu wa Ta'ala, Allah Azza wa jalla sering kali menyandarkan kepada dirinya Hidayah (petunjuk.pent) kepada jalanNya yang lurus. Bahwa setiap perkara semua ada ditanganNya Azza wa Jalla yang mana Allah memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendakiNya dan menyesatkan siapa yang di kehendakiNya. Di tangan Allah lah hati-hati setiap hambaNya, siapa yang di kehendaki maka dia ditetapkan berada dijalanNya dan siapa yang di kehendaki maka dia di palingkan dari jalanNya. Allah Ta'ala berfirman: " Dan Sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. dan Sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka). Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, Dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus". (QS an-Nisaa; 66-68)

Maka Hidayah (petunjuk) kepada jalanNya itu ada ditangan Allah Azza wa Jalla, Allah Ta'ala berfirman: "Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang Lurus (untuk sampai) kepada-Nya". QS an-Nisaa: 175.

Dalam ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman: " Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang Lurus (Islam) ". QS Yunus: 25.

Allah Ta'ala juga berfirman: "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya, dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus". QS al-An'am: 39.

Allah Azza wa jalla juga berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus ". QS an-Nuur: 46.

Allah Ta'ala berfirman: "Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.. dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam ". QS at-Takwir: 27-29.

Masih banyak ayat yang semakna dengan ini, maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa Hidayah itu, semuanya ada di tangan Allah Azza wa jalla yang Allah Ta'ala berikan kepada siapa yang dikehendaki dari hambaNya. Oleh karena ini saya jadikan hal tersebut sebagai kaidah pertama tentang istiqomah. Dan pondasinya tidak lain adalah menghadap kepada Allah Ta'ala dengan penuh kejujuran untuk bisa meraihnya karena semuanya ada ditanganNya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah pemberi petunjuk kepada jalanNya yang lurus.

Ummu Salamah semoga Allah meridhoinya pernah berkata: "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, Wahai Rasulallah! Apakah hati itu bisa terbolak balik? Beliau menjawab: "Iya, Tidak ada seorangpun dari anak cucu Adam kecuali hatinya itu berada diantara jari-jemarinya Allah, jika Allah menghendaki maka di tetapkan pada (jalanNya), jika Allah menghendaki maka di palingkan (dari jalanNya )". HR Ahmad no: 26576. at-Tirmidzi no: 3522 dan Beliau menghasankannya. Lihat ash-Shahihah al-Albani no: 2091.

Istiqomah itu ada di tangan Allah, siapa yang menginginkannya maka mintalah kepadaNya, dan bersungguh-sunguhlah di dalam memintanya. Dan telah tsabit (tetap) di dalam Shahih Muslim dari haditsnya Aisyah semoga Allah meridhoinya, bahwasannya dia pernah di tanya: "Dengan suatu (bacaan) apakah Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam itu memulai sholat malamnya? Maka Aisyah menjawab: "Jika Beliau bangun pada malam hari maka beliau memulai bacaan sholat malamnya dengan membaca: اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِى لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِى مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ. "Ya Allah, Tuhan Jibrail, Mikail dan Israfil, pencipta langit dan bumi. Wahai, Tuhan yang mengetahui perkara yang ghaib dan perkara yang nampak. Engkau yang menghukumi di antara hamba-hambamu atas apa yang mereka perselisihkan. Tunjukanlah aku kepada kebenaran apa yang menjadi perselihan dengan seizinMu. Sesungguhnya Engkau Maha yang memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus". Dengan do'a inilah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam membacanya pada setiap malam ketika Beliau memulai sholat malamnya: "Sesungguhnya Engkau Maha yang memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus". Manakala inilah yang di cari yaitu meminta hidayah kepada Allah Azza wa jalla yang merupakan hal yang paling besar dan yang paling mulia untuk selalu dicari maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mewajibkan kepada para hambaNya agar mereka meminta hidayah serta petunjuk kepada jalanNya yang lurus, yang mana hal tersebut rutin berulang-ulang dalam sehari semalam, semua itu ada di dalam surat al-Fatihah, Allah berfirman: "Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat". QS al-Fatihah: 6-7. Sebagian ulama mengatakan: "Hendaknya orang-orang awam memperhatikan do'a ini, ketika dia mengatakan: "Tunjukilah Kami jalan yang lurus". Maka kamu sekarang sedang menyeru kepada Allah Ta'ala dengan do'a yang Allah wajibkan atasmu sebanyak tujuh kali dalam sehari semalam sebanyak bilangan raka'at dalam sholat wajib". Oleh karena itu hendaknya seorang muslim selalu menghadirkan dalam hatinya bahwa kalimat tersebut adalah suatu do'a. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah mengatakan: "Saya telah meneliti do'a apa yang paling bermanfaat, maka saya temukan bahwa do'a tersebut adalah meminta pertolongan diatas ridho Ilahi, kemudian saya melihat bahwa itu semua ada di dalam surat al-Fatihah dalam sebuah ayat yang berbunyi: "Hanya Engkaulah yang Kami ibadahi, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan". QS al-Fatihah:5. Beliau melanjutkan:"Seorang hamba diperintahkan untuk selalu membiasakan meminta kepada Allah Azza wa jalla jalan hidayah kepada keistiqomahan". Maka pada intinya kamu selalu di tuntut mulai dari dirimu sendiri agar senantiasa terbiasa dengan do'a yang agung ini, berdo'a kepada Allah untuk mendapat hidayah agar selalu ditetapkan di dalam istiqomah. Yang mana itu ada dalam surat al-Fatihah. Adalah Imam Hasan al-Basri jika membaca firman Allah Ta'ala : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah.." QS al-Ahqaaf: 13. Beliau lalu berdo'a: Ya Allah Engkaulah Rabb kami, berilah kami rizki untuk selalu di atas keistiqomahan". Catatan Kaki : 1. Madariju As Salikin, 1/78. 2. Iqtidho’u ShirotholMustaqim, 1/83. 3. Atsar diriwayatkan oleh Imam Ath Thabari dalam tafsirnya, 21/465.

0 komentar:

ANDA MEMBUTUHKAN BIBIT MANGGA BERKWALITAS?

Kami Bibit Unggul Nursery menyediakan berbagai Bibit Mangga Berkwalitas, missal: Mangga Erwin/Irwin, Mangga Kiojay, Mangga Chokanam, mangga Namdokmay, Mangga Mahatir. Kami juga menyediakan Bibit Durian Monthong, Durian Bhineka Bawor, Jeruk Chokun, Jeruk Santang.

Segera Hubungi Kami di:

0852-2081-6455.

Lengkapi koleksi kebun Anda dengan Bibit Berkwalitas dari kami

Kami siap melayani pembelian(Grosir dan Eceran) bibit dari seluruh Indonesia dengan kwalitas bibit unggulan dan harga terjangkau.

Komentar Terbaru