Home » , , » Makna Laa Ilaha Ilallah Menurut Muhammad Quthb

Makna Laa Ilaha Ilallah Menurut Muhammad Quthb

MAKNA لا إله إلا الله MENURUT MUHAMMAD QUTHB
Oleh: Asy-Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan


Soal: Berkata Muhammad Quthb dalam bukunya Haul Tathbiq Asy-Syari’ah tentang makna kalimat لا إله إلا الله , yaitu: Tidak ada yang diibadahi kecuali Allah dan Tidak ada hakim (=yang menentukan hukum) kecuali Allah. Apakah penafsiran seperti ini benar?

Jawab: Makna لا إله إلا الله telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam kitab-Nya dan juga Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sunnahnya.

Allah Ta’ala berfirman:“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu…” (QS. An-Nisa’: 36).

Allah Ta’ala berfirman:“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan):’Sembahlah Allah saja dan jauhilah thoghut” (Qs. An-Nahl: 36).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Padahal mereka tidak diseur kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5).

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang khloil-Nya, Ibrohim ‘alaihi sallam:“Dan ingatlah ketika Ibrohim berkata kepada bapaknya dan kaumnya:’Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap yang kamu sembah, tetapi aku menyembah Rabb yang telah menjadikanku…” (QS. Az-Zukhruf: 26-27).

Inilah makna kalimat لا إله إلا الله .Allah Ta’ala berfirmN:“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-Dzariat: 56).

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengatakan لا إله إلا الله ” dan dalam riwayat lain berbunyi:“sehingga mereka mentauhidkan Allah” (HR. Bukhari 1335-2786; At-Tirmidzi no. 2606).

Dan penjelasan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang makna kalimat لا إله إلا الله adalah:Mengesakan Allah Ta’ala dalam segala bentuk peribadatan kepada-Nya, bukan hanya dalam hakimiyyah saja.

Makna kalimat لا إله إلا الله adalah Laa Ma’buda Bihaqqi Ilallah Wahdah (=tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah semata), yaitu mengikhlaskan segala bentuk peribadatan hanya kepada Allah semata, dan masuk kedalam makna tersebut tentang berhukum kepada syari’at-Nya. Sedangkan penafsiran kalimat لا إله إلا الله dengan hakimiyyah adalah penafsiran yang ringkas, tidak mencakup makna kalimat لا إله إلا الله .

Sedangkan penafsiran kalimat لا إله إلا الله dengan makna Laa Kholiqu Ilallah (=tidak ada pencipta kecuali Allah), ini adalah penafsiran yang ringkas dan bathil. Karean kalimat لا إله إلا الله tidak hanya memuat tentang ucapan bahwasannya tidak ada pencipta kecuali Allah saja, sebab jika hanya demikian makna kalimat yang dimaksud, maka orang-orang musyrikpun mengucapkan makna yang demikian. Kalau saja makna لا إله إلا الله adalah tidak ada pencipta kecuali Allah, maka orang-orang musyrik adalah orang-orang yang mengesakan Allah. Allah Ta’ala berfirman:“Dan apabila ditanyakan kepada mereka:’Siapakah yang telah menciptakan kalian, maka mereka menjawab:’Allah’ “. Dan jika maknanya demikian (yakni: tidak ada pencipta kecuali Allah), maka Abu Jahl dan Abu Lahab adalah oramg-orang yang mengesakan Allah.

Kemudian penafsiran kalimat لا إله إلا الله dengan Laa Ma’buda Ilallah (=tidak ada yang diibadahi kecuali Alla) termasuk penafsiran yang bathil, karena akan masuk didalamnya makna wihdatul wujud. Disana banyak bentuk-bentuk peribadatan kepada patung-patung dan kuburan-kuburan. Apakah beribadah kepada patung-patung dan kuburan-kuburan termasuk beribadah kepada Allah???!

Maka wajib bagi kita untuk mengatakan bahwa makna kalimat لا إله إلا الله adalah Laa Ma’buda bihaqqi Ilallah wahdah sebagaimana firman Allah Ta’ala:“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang bathil, dan sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS. Luqman: 30).

Sumber: Al-Ajwabatul Mufidah, hal: 110-112, soal no. 39. Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan hafizahullah).

0 komentar:

ANDA MEMBUTUHKAN BIBIT MANGGA BERKWALITAS?

Kami Bibit Unggul Nursery menyediakan berbagai Bibit Mangga Berkwalitas, missal: Mangga Erwin/Irwin, Mangga Kiojay, Mangga Chokanam, mangga Namdokmay, Mangga Mahatir. Kami juga menyediakan Bibit Durian Monthong, Durian Bhineka Bawor, Jeruk Chokun, Jeruk Santang.

Segera Hubungi Kami di:

0852-2081-6455.

Lengkapi koleksi kebun Anda dengan Bibit Berkwalitas dari kami

Kami siap melayani pembelian(Grosir dan Eceran) bibit dari seluruh Indonesia dengan kwalitas bibit unggulan dan harga terjangkau.

Komentar Terbaru