HUKUM MENEMPATKAN LAFADZ JALALAH (ALLAH)
PADA KAIN, DINDING, DAN BUKU
Oleh: Syaikh Muhammad bin Sholih Al-’Utsaimin
PADA KAIN, DINDING, DAN BUKU
Oleh: Syaikh Muhammad bin Sholih Al-’Utsaimin
Samahatusy Syaikh Muhammad bin Sholih Al-’Utsaimin rahimahullah ditanya:”Kami banyak melihat tulisan/lafadz jalalah (Allah) dan disampingnya tulisan Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam di atas dinding, kain-kain, buku atau lembaran-lembaran kertas. Apakah penempatan ini benar?
Jawab: Penempatan ini tidak benar. Karena hal ini menempatkan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai tandaingan bagi Allah dan menyamakan beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan Allah.
Kalau ada orang yang melihat tulisan ini sedangkan ia tidak tahu siapa yang punya kedua nama itu, pastilah dia yakin bahwa keduanya sama dan serupa. Maka, haruslah menghilangkan nama Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam sehingga yang terlihat hanya tulisan Allah Azza wa Jalla saja. Namun ada permasalahan lagi, kalimat Allah ini yang diucapkan oleh orang-orang shufi dijadikan sebagai pengganti dzikir. Mereka menyebut Allah, Allah, Allah, inipun rusak juga. Maka janganlah ditulis lafadz Allah dan juga Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam di atas dinding, kain dan sebagainya.
Dinukil dari: Majmu’ Fatawa Arkanil Islam, soal no. 104.
0 komentar:
Post a Comment