Home » , » Aqidah Syaikh Muhammad Abdul Wahhab rahimahullah

Aqidah Syaikh Muhammad Abdul Wahhab rahimahullah

AQIDAH SYAIKH MUHAMMAD ABDUL WAHHAB
= RAHIMAHULLAH TA'ALA=
Oleh: Syaikh Muhammad Abdul Wahhab

Pengantar:

Segala puji hanya bagi Allah, sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada nabi akhir zaman, keluarga, serta para sahabatnya hingga hari akhir.

Amma Ba'du:

Sudah menjadi sunnatullah bahwasannya setiap dakwah kepada kebenaran akan mengalami halangan dari orang-orang yang membencinya. Begitu juga dengan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah Ta'ala yang menyerukan perbaikan ummat dari kesyirikan tidak luput dari hal ini.

Para pembenci dakwahnya terus menyebarkan virus-virus maut yang disebarkan dari dahulu sampai sekarang dan hingga waktu yang hanya Allah saja mengetahuinya. Mereka mengatakan bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membawa ajaran baru, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengkafirkan ummat Islam dan masih banyak syubhat lainnya yang mereka sebarkan. Hal inilah yang kami lihat baik dalam blog-blog, website berbahasa Indonesia maupun bahasa lainnya.

Maka dalam kesempatan ini, insya Allah kami akan menurunkan tulisan secara berseri tentang Aqidah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Tulisan ini merupakan terjemahan jawaban Syaikh rahimahullah terhadap penduduk Qoshim ketika mereka bertanya tentang Aqidah syaikh.

Akhir kata, semoga terjemahan ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi suatu amal kebaikan yang memberatkan timbangan di akhirat kelak. Dan apabila para pembaca menemukan kesalahan dalam terjemahan ini kami mohon koreksiannya. Koreksian Anda dapat di layangkan melalui japri ke ibnsarijan at gmail dot com.

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad Abdurrahman Sarijan
Jahra, Kuwait: 14 Sya'ban 1429H - 15 Agustus 2008 M.
====000====

Berkata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah Ta'ala dalam risalahnya kepada penduduk Qoshim ketika beliau ditanya tentang aqidahnya.

بسم الله الرحمن الرحيم
Saya bersaksi dengan menyebut nama Allah dan dengan sesuatu yang hadir bersamaku dari malaikat serta aku bersaksi dengan diri kalian bahwa saya berkeyakinan sebagaimana aqidah Firqatun Najiyah (=golongan yang selamat, pent) Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dalam beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari berbangkit setelah kematian, serta qodar yang baik maupun yang buruk.

Dan bagian dari keyakinan kita kepada Allah Ta'ala adalah kita menyakini sifat-sifat-Nya sebagaimana yang Ia sifakan pada diri-Nya dalam kitab-Nya serta apa-apa yang diterangkan oleh Rasul-Nya shalallahu 'alaihi wa sallam tanpa tahrif dan ta'thil. Bahkan aku berkeyakinan bahwasannya Allah Ta'ala:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
"Tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya dan Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat" (QS. Asy-Syu'ara: 11).

Aku tidak meniadakan apa-apa yang Dia sifatkan pada diri-Nya, tidak menambah/mengubah kalam-Nya dari maknanya, tidak berbuat ilhad dalam asma' dan ayat-ayat-Nya, tidak mempertanyakan serta tidak menyamakan sifat-sifat Allah Ta'ala dengan sifat makhluk-Nya karena Ia Maha Tinggi. Tidak ada yang serupa dan yang menyamai-Nya, tidak ada tandingan bagi-Nya karena Allah Ta'ala paling mengetahui akan diri-Nya dan selain-Nya. Perkataan-Nya adalah yang paling benar dan beritanya adalah yang terbaik. Ia selamat dari apa-apa yang disifatkan dari golongan yang menyimpang dari ahli takyif dan ahli tamtsil serta Ia selamat dari golongan yang meniadakan sifat-sifat-Nya dari golongan Ahli Tahrif dan Ahli Ta'thil. Allah Ta'ala berfirman (artinya): "Maha Suci Rabbmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakana. Dan kesejahterakan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Rabb alam semesta" (QS. Ash Shofat: 180-182).

Firqotun Najiyah (=golongan yang selamat, pent) mereka adalah golongan yang berada dipertengahan dalam permasalahan perbuatan Allah Ta'ala dari dua golongan yang menyimpang, Qodariyyah dan Jabriyyah. Bersikap pertengahan dalam masalah wa'id Allah (=janji/ancaman Allah, pent) antara Murji'ah dan Wa'idiyyah. Serta mereka (Firqtun Najiyyah, pent) adalah golongan yang bersikap pertengahan dalam masalah keimanan dan agama (syari'at) antara Haruriyyah dan Mu'tazilah, serta Murji'ah dan Jahmiyyah. Mereka juga bersikap pertengahan dalam masalah sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam antara Rawafidl dan Khawarij.

Aku berkeyakinan bahwasannya Al-Qur'an adalah KALAMULLAH yang Ia turunkan dan ia (Al-Qur'an, pent) bukanlah makhluk. Dari-Nya ia berasal dan kepada-Nya ia akan kembali dan bahwasannya kalamnya adalah hakikat (=nyata). Ia (Al Qur'an) diturunkan kepada hamba, Rasul, dan kepercayaan-Nya dengan diwahyukan kepadanya. Ia mengadakan hubungan antara diri-Nya dengan hamba-Nya melalui utusan-Nya, nabi kita Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.

Aku beriman bahwasannya Allah melakukan apa saja yang Ia kehendaki. Tidak ada seorangpun yang mampu melakukan sesuatu kecuali dengan irodah-Nya. Tidak ada sesuatu apapun yang keluar dari masyi'ah-Nya. Tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang keluar dari taqdir-Nya. Tidak ada suatu pilihanpun bagi seorang hamba terhadap qodar yang telah ditentukan-Nya, serta tidak ada perubahan dengan apa-apa yang telah Ia tuliskan dalam Lauhul Mahfudz.

(Bersambung, insyaAllah)

0 komentar:

ANDA MEMBUTUHKAN BIBIT MANGGA BERKWALITAS?

Kami Bibit Unggul Nursery menyediakan berbagai Bibit Mangga Berkwalitas, missal: Mangga Erwin/Irwin, Mangga Kiojay, Mangga Chokanam, mangga Namdokmay, Mangga Mahatir. Kami juga menyediakan Bibit Durian Monthong, Durian Bhineka Bawor, Jeruk Chokun, Jeruk Santang.

Segera Hubungi Kami di:

0852-2081-6455.

Lengkapi koleksi kebun Anda dengan Bibit Berkwalitas dari kami

Kami siap melayani pembelian(Grosir dan Eceran) bibit dari seluruh Indonesia dengan kwalitas bibit unggulan dan harga terjangkau.

Komentar Terbaru