Home » » KITABUL ILM (BAG: 1)

KITABUL ILM (BAG: 1)

Definisi Ilmu.
Secara bahasa : adalah lawan dari kebodohan. Yaitu : mengetahui sesuatu sesuai keadaannya dengan pengetahuan yang pasti.
Secara Istilah : (ilmu syar’i) adalah segala sesuatu yang diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya, berupa keterangan-keterangan dan petunjuk. Yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang Alloh kehendaki kebaikkan baginya, maka Alloh pahamkan dia dalam perkara agama.” HR. Al-Bukhari dan Muslim.
Ilmu yang mendapatkan pujian disini, adalah ilmu wahyu (perkara agama).
Akan tetapi bersamaan dengan itu, bahwa ilmu-ilmu yang lain juga memiliki faidah, dengan batasan :
1- Dipakai dalam rangka ketaatan kepada Alloh Ta’aala dan dalam rangka menolong agama-Nya.
2- Bermanfaat bagi para hamba-hamba Alloh.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban setiap Muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” Hr. Al-Baihaqi dan selainnya dari Anas bin Malik dan selainnya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, Shahihul Jaami’ no. 3913.
Seorang menuntut ilmu, hendaknya dia ikhlas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ الله لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيْبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ .
“Barangsiapa yang mempelajari ilmu (syar’i) yang (semestinya) dia harapkan (niatkan) dengannya (melihat) Wajah Alloh (diakhirat kelak), namun dia tidaklah mempelajarinya melainkan untuk mendapatkan bagian dunia (tujuan dunia) , maka dia tidak mendapatkan baunya sorga dihari kiyamat.” HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim dan Al-Baihaqi.
Lalu bagaimana kiat untuk kita bisa ikhlas dalam mempelajari ilmu. Dalam hal ini ada tiga hal yang kita perhatikan :
1- Hendaknya dalam mempelajari ilmu syar’I tersebut dalam rangka mengamalkan perintah Alloh dan Rasul-Nya. “Maka ilmui-lah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan yang hak) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” QS. Muhammad : 19.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” HR. Al-Baihaqi dan selainnya dari Anas bin Malik dan selainnya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, Shahihul Jaami’ no. 3913.
2- Dalam rangka menghilangkan kebodohan. Karena kebodohan adalah tercela dalam agama.
Nabi Musa ‘alaihissalaam berdo’a : “Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil/bodoh". QS. Al-Baqoroh : 67.
Demikian pula Nabi Yusuf ‘alaihissalaam berlindung kepada Alloh dari kebodohan. Alloh Ta’aala juga menasihatkan hal ini kepada Nabi Nuh ‘alaihissalaam :“Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang bodoh." QS. Huud : 46.
Disamping dalam rangka menghilangkan kebodohan sekaligus untuk mencari kebenaran yang dengannya seorang akan memiliki sifat tawadhu’ terhadap kebenaran
3- Dalam rangka membela agama (meninggikan/menampakan) agama Alloh Ta’aala.
Sesungguhnya perkara yang harus senantiasa dijaga oleh seorang penuntut ilmu adalah membela agama ini. Diantaranya untuk membantah para penyimpang dan penyesat agama, sehingga akan tampaklah agama Islam yang murni.
Al-Imam Asy-Syafi’i menasihati kita, bagaimana kiat mendapatkan ilmu. Ada 6 hal yang beliau nasihatkan :
1- Hirsh/Semangat.
2- Ijtihad/Bersungguh-sungguh.
3- Dzaka/Cerdas.
4- Bulghoh/Bekal.
5- Shuhbatul Ustadz/Adanya pembimbing.
6- Thuulu zamaan/Panjang waktunya.
Penjelasan :
1- Semangat.
Diantara sebab seorang akan termotivasi/semangat didalam melakukan sesuatu perbuatan adalah adanya sesuatu yang diharapakan yang berupa keutamaan/pahala atau selainnya.
Diantara keutamaan tersebut adalah :
A- Warisan para Nabi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
إِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنِارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَّثُوْا الْعِلْمَ ، فَمِنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ .
“Sesungguhnya para Nabi tidaklah mereka mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Hanyalah mereka mewarisi ilmu. Barangsiapa yang mengambil warisan tersebut, maka dia telah mengambil bagian yang banyak.” HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi.
Tidak dipungkiri, bahwa seorang ketika mendapat warisan harta yang banyak dia akan senang. Terlebih ini warisan para Nabi yang berupa ilmu syar’i
B- Ilmu itu kekal, walaupun pemiliknya telah meninggal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ : إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara : shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo’akannya.” HR. Muslim.
C- Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah memberikan semangat kepada seorangpun dalam menginginkan kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain kecuali pada dua macam orang :
- Seorang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya.
- Seorang yang berharta yang di gunakan dijalan Alloh.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ : رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَلاً فَسَلَّطَهُ عَلَى هلكته فِي الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak ada hasad kecuali pada dua perkara : Seorang yang diberi harta oleh Alloh kemudian dia infakkan harta itu dijalan al-Hak dan seorang yang diberi hikmah/ ilmu oleh Alloh dan dia amalkan serta ajarkan.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
D- Ilmu adalah jalan mudah menuju sorga sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ.
“Barangsiapa yang menempuh jalan rangka mencari ilmu, maka Alloh mudahkan bagi dia dengannya jalan menuju sorga.” HR. Muslim.
E- Dan masih banyak sekali keutamaan yang lainnya.
2- Bersungguh-sungguh.
Seorang untuk mendapatkan ilmu, hendaknya dia bersungguh-sungguh mengerahkan kemampuannya untuk mendapatkan ilmu. Memaksakan diri untuk bisa dan tidak terpaksa.Karena ilmu itu tidak bisa diraih dengan santai.
3- Kecerdasan.
Merupakan nikmat dari Alloh, untuk memahami ilmu yang dia pelajari dan akan diamalkan.
Kecerdasan juga bisa diusahakan melalui sebab-sebab diantara tekun dan terus-menerus.
4- Bekal.
Bekal penuntut ilmu diantaranya adalah alat tulis.
الْعِلْمُ صَيِّدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيِّدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَةْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَة وَتَتْرُكُهَا بَيْنَ الْخَلاَئِق طَالَقَة
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah pengikatnya.
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.
Termasuk kebodohan adalah kamu berburu kijang .
Lalu kamu tinggalkan lepas diantara manusia.
5- Adanya pembimbing.
Seorang yang hanya mengandalkan membaca saja (otodidak), maka diibaratkan seperti binatang ternak yang tidak ada penggembalanya. Dimana binatang tersebut akan menerjang tanaman orang atau pagar orang dan tidak terarah.
Terkadang pada suatu permasalahan itu terdapat sekian banyak ayat Al-Qur’an demikian pula sekian banyak hadits. Dimana ketika seorang yang dia hanya membaca satu atau dua ayat maupun hadits namun tidak tahu yang lainnya maka bisa jadi apa yang dipahami dan yang diamalkan itu tidak sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Alloh dan rasul-Nya. Bahkan terkadang mencoreng Islam.
Kalau hanya sekedar membaca maka akan membutuhkan waktu yang banyak. Berbeda dengan seorang ketika menuntut ilmu berguru dengan seorang yang ‘alim yang bisa menerangkan kepadanya dan menunjuki jalannya.
6- Panjang waktunya.
Seorang menuntut ilmu dari bayi sampai mati.

0 komentar:

ANDA MEMBUTUHKAN BIBIT MANGGA BERKWALITAS?

Kami Bibit Unggul Nursery menyediakan berbagai Bibit Mangga Berkwalitas, missal: Mangga Erwin/Irwin, Mangga Kiojay, Mangga Chokanam, mangga Namdokmay, Mangga Mahatir. Kami juga menyediakan Bibit Durian Monthong, Durian Bhineka Bawor, Jeruk Chokun, Jeruk Santang.

Segera Hubungi Kami di:

0852-2081-6455.

Lengkapi koleksi kebun Anda dengan Bibit Berkwalitas dari kami

Kami siap melayani pembelian(Grosir dan Eceran) bibit dari seluruh Indonesia dengan kwalitas bibit unggulan dan harga terjangkau.

Komentar Terbaru