Home » » PERINTAH BERPEGANG TEGUH PADA SUNNAH (BAG: 2)

PERINTAH BERPEGANG TEGUH PADA SUNNAH (BAG: 2)

Berpegang teguh dengan sunnah adalah jaminan keistiqomahan, keselamatan, dan merupakan satu-satunya tangga yang dapat mengantarkan kepada tingkatan tertinggi serta sarana yang memadai untuk bergabung dengan orang-orang yang mulia.

Orang yang menjaga sunnah pasti terjaga dan yang memperhatikannya pasti diperhatikan. Barangsiapa yang mengikuti sunnah pasti berada diatas jalan yang lurus.

Telah banyak nash syar’i (Al-Qur’an dan Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) dan perkataan shahabat serta tabi’in radhiyallahu ‘anhum yang mengandung motivasi dan anjuran untuk mencintai dan memegang sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

A. Dari Al-Qur’an diantaranya :

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Qs. Al-Ahzaab : 21.

Firman-Nya:

“Katakanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Qs. Ali ‘Imran : 31.

Firman-Nya:

“Dan apa yang datang kepada kalian dari Rasul, Maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” Qs. Al-Hasyr : 7.

Firman-Nya:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” Qs. Al-Ahzaab : 36.


Ayat-Ayat diatas menunjukkan secara jelas bagi kita bagaimana semestinya kita menempatkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yakni wajib mengambilnya dan merupakan kewajiban yang tidak ada tawar menawar lagi. Kemudian menjadikan sunnah itu sebagai pedoman dalam melangkah melakukan ketaatan kepada Alloh.

B. As-Sunnah

Hadits-hadits yang memerintahkan untuk mengikuti As-Sunnah diantaranya :

Diriwayatkan dari shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu dia berkata : “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika berkhutbah memerah kedua mata beliau, tinggi suaranya dan memuncak kemarahannya dan seakan-akan seperti pemberi peringatan pada sebuah pasukan yang bersabda :

صَبَّحَكُمْ وَمَسَاكُمْ .....

“Waspadalah kalian dipagi hari dan sore hari.

Dan melanjutkan sabdanya :

أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله ، وَخَيْرَ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ ( صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ) ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا , وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَة

“Amma ba’du, sesungguhnya sebaik-baik pembicaraan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan (dalam agama) dan setiap bid’ah adalah sesat.” Hr. Muslim.

Dari ‘Irbadh bin Sariyyah radhiyallahu ‘anhu berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menasihati kami dengan nasihat yang membuat air mata bercucuran dan hati menjadi bergetar. Kami mengatakan : “Wahai Rasulullah sesungguhnya ini merupakan nasihat perpisahan, maka apa yang engkau amanatkan/wasiyatkan kepada kami?
Beliau menjawab :

قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا، لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا بَعْدِي إِلاَّ هَالِك. وَمَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا ، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ .....

“Sungguh aku telah tinggalkan kalian diatas jalan yang sangat putih, malamnya seperti siangnya. Tidaklah menyimpang darinya sepeninggalku kecuali pasti binasa. Barangsiapa yang hidup diantara kalian maka dia akan menjumpai perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah al-Khulafaa ar-Rasyidin yang telah mendapatkan petunjuk….” Hr. Al-Musnad.

Dan dalam lafadz yang lain, dari Irbadh bin Sariyyah radhiyallahu ‘anhu juga dia berkata : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sholat shubuh bersama kami, kemudian menghadap kepada kami. Beliau menasihati kami dengan nasihat yang sangat berkesan. Membuat air mata bercucuran dan hati menjadi bergetar, kami berkata : “Wahai Rasulullah, seolah-olah ini suatu nasihat perpisahan, maka wasiyatilah kami.”
Lalu beliau bersabda :

َأوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهَ ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدٌ حَبَشِيًا ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى بََعْدِي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا ، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ. عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ.
“Aku wasiyatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Alloh, mendengar dan taat walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyi. Sesungguhnya barangsiapa yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para al-Khulafaa ar-Rasyidin yang telah mendapatkan petunjuk. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham. Hati-hati dari perkara-perkara baru yang diada-adakan (dalam agama), maka sesungguhnya setiap perkara yang baru tersebut adalah bid’ah dan bid’ah itu adalah sesat.” Hr. Ashabus sunan kecuali An-Nasaai.

C. Perkataan Shahabat, Tabi'in dan Ulama.

Adapun perkataan shahabat, tabi’in dan ‘Ulama dalam memberikan semangat untuk berpegang teguh dengan Sunnah sangatlah banyak, diantara :
Diriwayatkan oleh Ad-Darimi dalam sunan-nya (1/44). Dari Yunus bin Yazid dari Az-Zuhri dia berkata : “Dahulu ‘Ulama kami mengatakan :

(( الإِعْتِصَامُ بِالسُّنََّة نَجَاةٌ ))

“Berpegang teguh dengan Sunnah adalah keselamatan.”


Al-Mawarzi dalam kitab As-Sunnah (hal. 29), dari Hisyam bin ‘Urwah dari bapaknya rahimahullah dia berkata :

(( السُّنَنَ وَالسُّنَنَ فَإِنَّ السُنَنَ قِوَامُ الدِّيْن ))

“Perhatikan sunnah, perhatikan sunnah, karena sesungguhnya sunnah itu adalah tonggak agama.”

Disebutkan dalam kitab Al-Hulyah (10/190) dari Abu Muhammad Sahl bin Abdulloh At-Tusturi dia berkata : “Landasan pokok kami ada enam (6) hal, yakni :
1- Berpegang tegug dengan Kitab Alloh Ta’aala.
2- Mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
3- Memakan yang halal.
4- Menahan diri dari perbuatan mengganggu orang lain.
5- Menjauhi perbuatan dosa.
6- Taubat serta menunaikan hak-hak.”

0 komentar:

ANDA MEMBUTUHKAN BIBIT MANGGA BERKWALITAS?

Kami Bibit Unggul Nursery menyediakan berbagai Bibit Mangga Berkwalitas, missal: Mangga Erwin/Irwin, Mangga Kiojay, Mangga Chokanam, mangga Namdokmay, Mangga Mahatir. Kami juga menyediakan Bibit Durian Monthong, Durian Bhineka Bawor, Jeruk Chokun, Jeruk Santang.

Segera Hubungi Kami di:

0852-2081-6455.

Lengkapi koleksi kebun Anda dengan Bibit Berkwalitas dari kami

Kami siap melayani pembelian(Grosir dan Eceran) bibit dari seluruh Indonesia dengan kwalitas bibit unggulan dan harga terjangkau.

Komentar Terbaru